Monday, June 15, 2009

Asi atau Susu Formula

A S I K U
http://asiku.wordpress.com

ASI atau Susu Formula?
Sunday, 14 June 2009

ZAMAN dulu,ibu terbiasa memberi ASI ekslusif pada bayinya hingga usia 3
tahun.Seiring kesibukan ibu bekerja, susu formula dijadikan
alternatifnya. Sudah tepatkah keputusan ibu? Setiap ibu pasti
menginginkan yang terbaik bagi bayinya.

Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama dan terbaik bagi bayi.Makanan
yang sehat harus memenuhi komposisi gizi seimbang yang meliputi
karbohidrat (55-65%),protein (12- 15%), lemak (25-30%), vitamin dan
mineral.Nah,ASI mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
mineraldan air dalam kadar seimbang.

Sedangkan susu formula tidak semuanya memenuhi kandungan yang dibutuhkan
tersebut. "Susu formula tidak memiliki kandungan yang dapat melawan
penyakit atau enzim pencernaan seperti yang dimiliki ASI," kata Allahyar
Jazayeri MD PhD dari Perinatal Services, Bellin Health Hospital
Center,di Amerika. ASI memiliki sekurangnya 100 unsur dan zat gizi yang
tidak bisa ditemukan dalam susu formula.

Dalam ASI, juga terkandung selsel hidup,hormon,enzim aktif dan
immunoglobulin dengan struktur unik dan tidak dapat ditiru secara persis
oleh susu formula bayi.Kendati saat ini banyak susu formula yang telah
diperkaya berbagai zat gizi tambahan, nutrisi tersebut umumnya lebih
susah untuk dicerna dan diserap bayi. Penyerapan ini biasanya juga akan
memengaruhi proses pengeluaran feses pada bayi.

Beberapa susu formula juga kurang mempunyai komposisi gizi optimal yang
dibutuhkan bayi.Bahkan,ada pula yang mengandung terlalu banyak garam
atau tidak cukup kolesterol, lemak,laktosa,zinc, dan zat besi. Pada bayi
yang mempunyai bakat alergi, saat mengonsumsi susu sapi kemungkinan akan
mengalami alergi akibat kandungan protein di dalamnya.

Selama bulanbulan awal, susu formula bayi akan berkembang menjadi
tanda-tanda alergi saat tubuh bereaksi terhadap susu formula.Tanda-tanda
tersebut meliputi menangis,muntah, diare atau sembelit, gelisah,
bercakbercak merah, demam dan infeksi telinga. Hal ini tidak akan
terjadi jika ibu memberi ASI sejak awal, mengingat tidak ada bayi yang
alergi terhadap ASI.

Kalaupun terjadi alergi,kebanyakan disebabkan makanan yang dikonsumsi
ibunya. Jika si ibu menghentikan konsumsi makanan penyebab alergi
tersebut, otomatis permasalahan alergi tersebut akan teratasi dengan
sendirinya. Sementara itu, banyak penduduk Amerika yang salah
beranggapan bahwa susu formula itu sama baiknya dengan ASI. Kondisi ini
diperburuk dengan adanya sejumlah ibu yang enggan atau malu memberi ASI
pada anaknya saat berada di tempat umum.

"Kondisi ini membuktikan bahwa diperlukan pemahaman dan penanaman
kesadaran kepada masyarakat luas tentang pemberian ASI sebagai makanan
terbaik untuk perkembangan bayi,"ujar peneliti dari the Centers for
Disease Control and Prevention diAtlanta,Dr Rowe Li.

Li dan timnya merekomendasikan untuk memberikan ASI, terutama pada
bulan-bulan awal pertumbuhan bayi hingga minimal sampai usia enam bulan.
Sebuah survei di Amerika menunjukkan persentase pemberian ASI eksklusif
sampai bayi berusia enam bulan adalah sekitar 14%, sedangkan bayi yang
mendapat ASI sampai berumur 12 bulan sekitar 18%.

Lebih lanjut peneliti menambahkan bahwa banyak manfaat yang diperoleh
dari pemberian ASI. Ini sudah terbukti dan diakui bahwa ASI bagus,
terutama untuk masa awal pertumbuhan serta dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit seperti infeksi telinga,diare, dan alergi dibanding
susu botol. Selain menyehatkan,tentunya juga lebih hemat karena tidak
perlu mengeluarkan uang untuk membeli berkaleng-kaleng susu formula.

Nutrisi dalam Susu Formula

Perkembangan modernitas yang menuntut segalanya serbapraktis menjadikan
susu formula banyak dilirik para ibu, terutama ibu-ibu yang
bekerja.Penggunaan susu formula sebagai pengganti ASI mengemuka sejak
sekitar 60 tahun lalu.

Kini dengan peralatan dan teknologi yang serba-canggih,para produsen
susu formula bersaing dalam merebut hati para ibu dengan mengeluarkan
produk susu formula yang konon kandungannya kian mirip ASI.

Kolostrum yang merupakan air susu yang pertama kali diproduksi seorang
ibu saat setelah melahirkan mengandung banyak unsur, yaitu growth
faktor, antimicrobial faktor, laktoferin, laktoperoksidase, lyzozime dan
immunoglobulin. Ada pula laktalbumin,polipeptida, cytokine, antioksidan,
vitamin dan mineral. "Kolostrum ini juga terdapat pada sapi yang baru
melahirkan anaknya," kata ahli gizi, Dr Samuel Oetoro MS SpGK.

Makanan sumber kolostrum diserap tubuh dan merangsang pembentukan
immunoglobulin yang akan meningkatkan sistem imunitas tubuh.Growth
factormerangsang hormon pertumbuhan (growth hormone) dan membentuk daya
tahan tubuh menjadi semakin baik. Sedangkan albumin merupakan protein
pembawa zat-zat bahan makanan untuk dikirim ke sel-sel tubuh.

"Pada kondisi tertentu, kita juga butuh tambahan atau suplementasi
seperti kolin,asam folat dan omega 3.Kolin merupakan komposisi utama
membran sel otak yang berfungsi mempertahankan struktur dan fungsi sel
otak,"tutur alumnus Fakultas Kedokteran Undip itu.

Sementara itu, spesialis anak dan konsultan gizi dari Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Dr Aryono Hendarto,mengatakan bahwa susu
formula untuk bayi biasanya memang diformulasikan mendekati ASI karena
tidak akan pernah sama dengan ASI.

"ASI dianggap sebagai sumber yang banyak manfaatnya untuk pertumbuhan
optimal bayi. Kandungan yang ditemukan pada ASI, seperti DHA,AA,asam
salisilat dan nukleotida kemudian ditambahkan pada susu
formula,"katanya. Nukleotida yang ditemukan dalam ASI berfungsi sebagai
bahan dasar pembentukan asam nukleat yang merupakan komponen yang
dibutuhkan dalam genetic coding sel tubuh manusia.

Nukleotida juga berperan sebagai sistem transpor energi sehingga erat
kaitannya dengan metabolisme karbohidrat, lemak dan energi supaya bisa
digunakan.(Rtr/inda s)



Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT

1 komentar:

TUKANG CoLoNG said...

susu formula apa yang baik untuk anak?

 
Tu Wa Ga Pat Blogger Template by Ipietoon Blogger Template